Minggu, 02 April 2017

KEWIRAUSAHAAN (wirausaha muda yang ada di Indonesia)


KEWIRAUSAHAAN











OLEH :

KADEK AYU DIANA PRASANTI                 3A/ 1517011034


JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016




Kisah Perjalanan Ajik Cok Pengusaha  Sukses  Pemilik Krisna Holding Company
pak cok.jpg
Kisah perjalanan sukses pemilik Krisna Oleh-oleh Khas Bali, Gusti Ngurah Anom (45) yang lebih dikenal sebagai Ajik Cok, diungkap dalam diskusi dan bedah buku biografi kreatif ‘Ajik Cok’ Lihat, Tiru, Kembangkan. Acara yang digelar pada Selasa (29/3/2016) di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud), Denpasar itu, diselenggarakan oleh Penerbit Buku Kompas bekerjasama dengan Udayana Science Club. Sebelum kini menjadi pengusaha sukses dan memimpin Krisna Holding Company, Ajik Cok harus melewati sekian banyak tantangan. Dia memulai semuanya dengan menjadi tukang cuci mobil dan selama dua tahun terpaksa tidur di pos satpam sebuah hotel di Sanur. Pada buku yang ditulis oleh jurnalis A Bobby Pr itu, diceritakan secara detail dan runut bagaimana perjuangan Ajik Cok keluar dari kemiskinan. Ajik Cok lahir di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Buleleng, dari keluarga yang terbilang sangat miskin. Saat kanak-kanak, keluarga Ajik Cok kerap kesulitan untuk memenuhi keperluan sekolahnya. Hingga suatu hari, ayahnya, Gusti Putu Raka, mengatakan tidak sanggup lagi menanggung biaya sekolah. Ajik Cok yang baru tamat SMP (lulusan SMPN 1 Seririt)  memutuskan meninggalkan rumah dan mengadu nasib ke Denpasar.    Ajik Cok mengungkapkan, pilihannya untuk meninggalkan rumah karena ingin mengubah nasib. Dia sadar, jika ingin hidup lebih baik, harus bekerja lebih keras lagi. Ajik Cok dikenal sebagai sosok yang tidak mengenal lelah. Dia biasa kerja hingga larut malam, bahkan sampai menjelang pagi. “Saat pergi meninggalkan rumah, saya tidak bilang siapa-siapa. Saya nekat, pokoknya tidak akan pulang sebelum sukses. Nah, pekerjaan pertama saya ya jadi tukang cuci mobil. Pendapatannya lumayan, dan tidak mungkin bisa saya dapat kalau tetap tinggal di desa,” tuturnya. Ajik Cok berhenti menjadi tukang cuci mobil karena kondisi badannya menurun akibat terlalu sering bekerja sampai tengah malam. Akhirnya dia bekerja di tempat konveksi milik Made Sidharta. Dari sanalah Ajik Cok mengawali karirnya dalam bidang konveksi. Meskipun hanya tamat SMP, Ajik Cok tekun belajar menjahit, memotong, hingga sablon. Dia pun mengakui, Made Sidharta merupakan sosok yang sangat besar peranannya dalam kesuksesannya kini. “Ajik Cok berani mengambil keputusan, dia jeli melihat peluang. Sikap itu juga tampak dari bagaimana dirinya beralih dari seorang karyawan menjadi pengusaha. Dia tidak takut meninggalkan tempat kerjanya di Pak Sidharta, dan bersama istrinya membangun usaha sendiri,” papar Sayu Ketut Sutrisna Dewi SE MM Ak yang hadir sebagai narasumber. Sutrisna menekankan, satu karakter dasar yang dimiliki Ajik Cok dan patut menjadi panutan para pengusaha muda ialah bagaimana ketekunan Ajik Cok turun ke lapangan. Sejak kali pertama merintis usahahanya, Ajik Cok dikenal sangat rajin melakukan survei, memetakan kecenderungan pasar. “Ini yang kerap dilupakan pengusaha pemula. Mereka ingin membuat produk sesuai keinginan sendiri, tanpa memahami bagaimana gelagat di lapangan. Sementara Ajik Cok sangat menyadarinya. Karena itu dia mengerti, apa yang harus disajikan,” terang Sutrisna, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud itu. Budayawan Warih Wisatsana yang juga hadir sebagai narasumber, menegaskan bahwa kehadiran Ajik Cok dapat dibaca pula sebagai fenomena sosio kultural. Bagaimana seorang anak Bali yang lahir dan tumbuh dari masyarakat agraris  mengalami transformasi ke dalam dunia modern dengan segala kecanggihan teknologi. “Kita tidak bisa berhenti hanya melihat hal ini sebagai kisah sukses semata. Tetapi bagaimana kita menyerap nilai-nilai yang dilakoni Ajik Cok. Kita tidak mungkin harus mengalami hal yang sama untuk meraih kesuksesan yang sama. Semangat zamannya berbeda,” tandas Warih Wisatsana. Dia mengatakan, kunci yang juga menjadi keunggulan Ajik Cok, yang juga tumbuh dalam diri masyarakat Bali pada umumnya, adalah keluguan dan kejujuran. Karena itulah, mengapa Ajik Cok memiliki banyak kawan. Begitu pula dalam berkomunikasi dengan karyawannya yang kini berjumlah hampir 2.000 orang, Ajik Cok tidak pernah memposisikan diri sebagai pimpinan. Dia merasa, usahanya mampu terus berkembang hingga kini karena adanya tim yang solid dan loyal.



















Karatestik  cirri-ciri wirausaha :
1.      Kemauan yang keras
Kemauan yang keras dalam diri Ajik Cok sangat kuat, dia sangat bertekad ingin memperbaiki nasibnya dengan memutuskan pergi dari rumah dan merantau ke kota. Walapun dia hanya lulusan SMP dia rela bekeja keras pagi sampai malam untuk merubah nasibnya itu. Dengan kemauan dia yang keras sekarang dia berhasil merubah nasibnya menjeadi seorang wirausaha sukses di Bali.
2.      Memiliki kenyakinan pada diri sendiri
Setelah mimiliki kemauan yang keras Ajik Cik juga memiliki kenyakinan pada dirinya sendiri bahwa dia juga bisa sukses walpaun hanya tamatan SMP. Dengan bekerja pagi sampai larut malam hingga rela tidur di post satpam agar bisa tetap bekerja. Beliau sangat yakin pada diirnya sendiri bahwa dia bisa merubah nasibnya dia tetap memiliki prinsip dan yakin pada diirnya sendiri. Hingga sekrang terbukti beliau memiliki usaha-usaha yang maju.
3.      Tekun dan ulet
Ajik Cok sangat tekun dan ulet dalam bekerja, beliau juga rela belajar mnejadi penjahit, belajar nyablon dan hal lainnya agar dia bisa memiliki ketrampilan yang banyak.  Bahkan dia rela mengambul keputusan untuk berhenti menjadi karyawan dan memilih menjadi pengusaha. Ajik Cok dan patut menjadi panutan para pengusaha muda ialah bagaimana ketekunan Ajik Cok turun ke lapangan. Sejak kali pertama merintis usahahanya, Ajik Cok dikenal sangat rajin melakukan survei, memetakan kecenderungan pasar.
4.      Tanggung jawab dan jujur
Tanggung jawab dan jujur merupakan kunci yang juga menjadi keunggulan Ajik Cok, yang juga tumbuh dalam diri masyarakat Bali pada umumnya, adalah keluguan dan kejujuran. Karena itulah, mengapa Ajik Cok memiliki banyak kawan. Begitu pula dalam berkomunikasi dengan karyawannya yang kini berjumlah hampir 2.000 orang, Ajik Cok tidak pernah memposisikan diri sebagai pimpinan. Dia merasa, usahanya mampu terus berkembang hingga kini karena adanya tim yang solid dan loyal. Ajik Cok merasa sangat bertanggung jawab dalam mempin karwyawannya ini.


5.      Kreatif dan inovatif
Banyak pengusaha yang membuat produk sesuai keinginan sendiri, tanpa memahami bagaimana gelagat di lapangan. Sementara Ajik Cok sangat menyadarinya. Karena itu dia mengerti, apa yang harus disajikannya. Ajik Cok dapat dibaca pula sebagai fenomena sosio kultural. Bagaimana seorang anak Bali yang lahir dan tumbuh dari masyarakat agraris  mengalami transformasi ke dalam dunia modern dengan segala kecanggihan teknologi. Ajik Cok sangat inovatif dalam berwirausaha dia ingin usaha produksinya  yang dia pasarkan ke konsumen itu bisa sesuai dengan kebutuhan konsumen dan bisa bertahan di di pasaran. Usaha yang dia produksi juga snagat kretaif dia lebih memilih memasarkan produk-produknya dengan berbaur pariwisata bali.


Kisah Nurhilman Menjadi Presiden Kripik Singkong Setan (Maichi)
reza nurhilman axl maicih generasi wirausaha.jpg
Menjadi orang sukses di usia muda adalah impian semua orang. Salah satunya adalah Reza Nurhilman seorang pengusaha sukses keripik maicih. Reza Nurhilman yang akrab di sapa AXL maicih adalah contoh pengusaha muda yang sukses berkat kegigihan dan kreatifitasnya dalam mengembangkan sebuah bisnis. Nama Keripik Maicih pasti sudah tidak asing lagi terutama bagi peselancar dunia maya, Yaa karena keripik ini hanya di pasarkan melalui dunia maya namun peminatnya sangatlah banyak, tidak hanya di Indonesia saja bahkan sampai keluar negeri. Sangat lucu memang bisnis keripik dengan omset ratusan juta perbulan namun sama sekali tidak memiliki kantor. Bagaimana itu bisa terjadi? Dari pada penasaran silahkan simak yang di bawah ini. Setelah lulus SMA tepatnya pada tahun 2005 Reza lebih memilih untuk bekerja daripada melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam rentang empat tahun dari tahun 2005 hingga 2009 Reza mengumpulkan uang dengan menjual berbagai produk mulai dari alat-alat elektronik hingga pupuk. Hingga suatu hari seorang teman mengajak Reza untuk bermain ke Cimahi untuk mencicipi keripik lada pedas yang di buat oleh seorang nenek. Dan ternyata dia sangat menyukai keripik yang dibuat oleh sang nenek karena rasanya sangat enak. Namun sayangnya nenek tidak mencoba memasarkan produknya dan hanya membuat keripik tersebut pada moment tertentu saja. Akhirnya Reza berinisiatif untuk menggeluti bisnis keripik pedas yang di buat oleh nenek. Seketika Reza mencoba menanyakan resep dan cara membuat keripik tersebut dan ternyata sang nenek tak keberatan untuk berbagi ilmunya kepada Reza. Dari sinilah awal mula Keripik Maicih berdiri. Reza memberikan nama produk keripiknya dengan nama Maicih, Ia mengaku memberikan nama Maicih lantaran biar keliatan nyeleneh saja. Dengan modal 15 juta Reza segera memulai usaha keripik pedas yang telah di ajarkan oleh sang nenek. Saat itu produksinya masih 50 bungkus perhari dengan varian level 1-5 dan dipasarkan dengan cara berkeliling. Perlahan namun pasti usaha yang di lakukan Reza semangkin berkembang, yang awalnya hanya level 1-5 kini Reza menambah level menjadi 10 dan produsinya menjadi 2000 bungkus perhari. Kini omset maicih mencapai 800-900juta perbulan, jika dikalkulasi Reza memiliki keuntungan 30 juta rupiah perhari. Wow padahal dia masih muda namun sudah menjadi jutawan hanya dengan berbisnis keripik. Kesuksesan keripik maicih tidak terlepas dari strategi marketing, Namun anehnya maicih sama sekali tidak memiliki kantor resmi maupun toko untuk menjual produknya. Reza justru lebih memilih menjual produknya melalui sosial media seperti twitter dan facebook. Mengapa demikian? alasannya karena Reza ingin membuat para calon pembeli menjadi semakin penasaran. Reza akan memberitahukan dimana lokasi para agen maicih menjajakan dagangannya. Yang menjadi daya tarik maicih bagi peselancar dunia maya sehingga lebih penasaran dengan produk ini adalah karena maicih menggunakan istilah-istilah unik. misalnya untuk para agen di beri sebutan para "Jenderal", "Emak" berarti pembuat keripik, "Cucu" berarti konsumen, "iciher" berarti penggemar keripik maicih, "Republik Maicih" untuk manajemen usahanya, dan "Tericih-icih" yang menandakan ketagihan karena pedas dan betapa enaknya keripik maicih.  Selain sibuk mengurus bisnis keripik maicih ternyata pria yang akrab disapa Axl ini juga memiliki kesibukan lainnya. Terkadang ia diminta untuk menjadi pembicara di kampus-kampus atau di sekolah. Selain itu Reza Axl Nurhilman juga sibuk memberikan pelatihan bagi calon pengusaha muda dengan mendirikan AXlent Academy untuk mencetak jutawan-jutawan muda. Ia  juga mengeluarkan majalah "Icihers Magazine" dan sebuah buku berjudul "Revolusi Pedas" yang di terbitkan oleh Blitz Megaplex Grand Indonesia di Jakarta pada 29 Juni 2012 silam. Reza memberikan tips sukses yaitu totalitas, loyalitas, dan sinergi, jika ketiganya dijalankan dengan seimbang maka bisnis akan berjalan dengan lancar dan terus berkembang.

Karakteristik Ciri-ciri Wirausaha :
1.      Kemauan yang Keras
Reza memiliki kemuan untuk menjadi pengusaha ketika tamat dari SMA, dia lebih memilih memasarkan alat-alat elektronik dan selanjutnya beralih ke pupuk. Dengan kemauan yang keras dia ingin mmeiliki usaha yang baru. Dengan memiliki kemauan reza mengembangkan kripik yang diajarkan oleh neneknya itu dan mencoba mengolahnya dan memasarkannya dengan berkeliling. Awalnya hanya memproduksi 50 bungkus/hari. Sekarang sudah bisa memproduksi 2000 bungkus/hari. Dengan varian level yang ditambahnya mejadi lebih pedas.

2.      Memiliki Kenyakinan pada diri sendiri
Reza yakin pada kripik yang diproduksinya itu, awalnya dia hanya memasarkannya dengan keliling. Tapi selanjutnya dia memilih memasarkannya dengan online. Kaena dia yakin kripik yang diproduksnya itu akan semakin laris jika dipasarkan lewat social media.  Apalagi ditambah anak muda yang doyan akan keripiknya yang memiliki varian level pedas ini.

3.      Tekun dan ulet
Reza belajar membuat kripik dan menanyakan resepnya agar lebih enak kepada nenknya dia sangat tekun dan ulet dalam belajar untuk membuat kripik ini  agar rasanya tetap sama seperti yang dibuatkan oleh neneknya itu. Dia mencoba menambahkan jenis tingkatan level yang berbeda-beda sampai level 10
.
4.      Tanggung Jawab dan jujur
Rasa tanggung jawabnya dalam memproduksi kripik ini Reza ini dibuktikannya dengn memberikan seminar dan informasi ke kampus-kampus atau secara otomatis Reza melakukan promosi terhadap kripik Maichinya itu ke kampus-kampus atau tempat dia mmeberikan seminar mengenai makanan kripik pedas. Dengan semakin banyak dia melakukan promosi melauli seminar yang dilkaukannya di kampus-kampus, maka secara otomatis keripik maichi yang dia produksi, produksinya akan meningkat karen abanyak yang nnatinya penasaran akan aoa yang dibicarakn oleh Reza. Jadi dia bertanggung jawab dalam memasarkan produk kerpiknya tersebut.

5.      Kreatif dan Inovatif
Reza berinisiatif untuk menggeluti bisnis keripik pedas yang di buat oleh nenek. Seketika Reza mencoba menanyakan resep dan cara membuat keripik tersebut dan ternyata sang nenek tak keberatan untuk berbagi ilmunya kepada Reza. Dari sinilah awal mula Keripik Maicih berdiri. Reza memberikan nama produk keripiknya dengan nama Maicih, Ia mengaku memberikan nama Maicih lantaran biar keliatan nyeleneh saja. Dengan modal 15 juta Reza segera memulai usaha keripik pedas yang telah di ajarkan oleh sang nenek. Saat itu produksinya masih 50 bungkus perhari dengan varian level 1-5 dan dipasarkan dengan cara berkeliling. Perlahan namun pasti usaha yang di lakukan Reza semangkin berkembang, yang awalnya hanya level 1-5 kini Reza menambah level menjadi 10 dan produsinya menjadi 2000 bungkus perhari. Kini omset maicih mencapai 800-900juta perbulan, jika dikalkulasi Reza memiliki keuntungan 30 juta rupiah perhari. Reza justru lebih memilih menjual produknya melalui sosial media seperti twitter dan facebook. Mengapa demikian? alasannya karena Reza ingin membuat para calon pembeli menjadi semakin penasaran. Reza akan memberitahukan dimana lokasi para agen maicih menjajakan dagangannya. Yang menjadi daya tarik maicih bagi peselancar dunia maya sehingga lebih penasaran dengan produk ini adalah karena maicih menggunakan istilah-istilah unik. misalnya untuk para agen di beri sebutan para "Jenderal", "Emak" berarti pembuat keripik, "Cucu" berarti konsumen, "iciher" berarti penggemar keripik maicih, "Republik Maicih" untuk manajemen usahanya, dan "Tericih-icih" yang menandakan ketagihan karena pedas dan betapa enaknya keripik maicih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Wiraswasta dan Wirausaha

A.     PENGERTIAN WIRASWASTA 1.       Menurut Sumahawijaya [1980]: wiraswasta memuat sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dan sem...